a:hover color:#FF6699; background:url http://dl5.glitter-graphics.net/pub/590/590935ankbyj1xx4.gif ;background-repeat: repeat; text-decoration:underline;

Search This Blog

Monday, March 11, 2013

hakikat penyakit hati~~

Segala penyakit hati seperti rasa iri, riya, hasut, dendam, benci, dsb, itu disebabkan oleh rasa ketidak tahuannya dan rasa ketidaksadarannya akan satu sumber dari segala sesuatu yang ada dan terjadi. Rasa iri hati ditimbulkan dari rasa tidak mau menerima suatu nikmat orang lain. Orang lain bisa membangun rumah, tetangga bisa beli mobil, teman kerja naik jabatan dan teman yang kaya. Kalau diri kita tidak menyadari akan keadaan dan kejadian itu, dan mengetahui sebab adanya keadaan dan kejadian itu, maka diri kita akan menjadi diri yang penuh dengan rasa iri hati, dengki, dan benci.

Lama-lama membuat diri kita stress, bukan disebabkan sesuatu yg lain, akan tetapi disebabkan oleh diri kita sendiri. Rasa iri kita yang tidak mau menerima nikmat orang lain, sehingga membuat rasa benci didalam hati kita terhadap orang tersebut. Lama-lama diri kita akan terserang darah tinggi, mudah marah dan emosi. Selanjutnya penyakit itu semakin parah, akhirnya membuat diri kita terserang penyakit stroke. Kalau sudah begitu kemana larinya kita, kalau tidak ke kuburan. Itu semua terjadi akibat dari perbuatan diri kita sendiri.

Saudaraku yang terkasih. Diri kita harus menyadari dengan sungguh-sungguh, orang lain yang bisa membangun rumah hal itu terjadi karena pemberian ALLAH. Tetangga bisa beli mobil, uangnya dari ALLAH, melalui kerja keras dan usaha dengan sungguh-sungguh. Teman naik jabatan, itu terjadi atas izin ALLAH, bukan dikarenakan menjual diri pada sang atasan atau mengguna-gunai sang atasan supaya menyukai dia, supaya dinaikkan jabatannya. Jangan pernah berprasangka yang bukan-bukan atas apa yg terjadi yang ada disekitar kita dan didalam diri kita.

Kita harus yakin hal itu, bahwa sesungguhnya yang ada dan terjadi, semuanya atas izin ALLAH. Dengan begitu diri kita akan menjadi pribadi yang tenang dan tenteram, tidak akan mudah terusik oleh setiap keadaan dan kejadian, yang datang pada diri kita, dan pada diri orang lain. Dengan menyadari hal itu, maka diri kita akan terhindar dari segala penyakit hati, yang merusak diri kita sendiri. (Tasawuf Di Dalam Diri Ada ALLAH, 2011)

No comments:

Post a Comment